KEBUTUHAN FSIKOSOSIAL
Kebutuhan
dasar mempertahankan manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya
bertujuan untuk kehidupan dan kesehatan.
Manusia memiliki kebutuhan
dasar yang bersifat hekterogen. Setiap pada dasarnya memiliki kebutuhan yang
sama,akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam
memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada.
Adapun hirarki kebutuhan
tersebut adalah sebagai berikut ( potter dan patricia, 1997 ) :
1.
Kebutuhan
fisiologis/ dasar
2.
Kebutuhan
akan rasa aman dan tentram
3.
Kebutuhan
untuk dicintai dan disayangi
4.
Kebutuhan
untuk dihargai
5.
Kebutuhan
untuk aktualisasi diri
Adapun menurut
(potter dan patricia,1997) menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima
kebutuhan dasar yaitu
1.
kebutuhan
fisiologis,
2.
keamanan,
3.
cinta,
4.
harga
diri, dan
5.
aktualisasi diri
Fisiologi menggunakan
berbagai metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan,organ,
sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan
kimiawinya untuk mendukung kehidupan.
Fisiologi menggunakan
berbagai metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan,organ,
sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan
kimiawinya untuk mendukung kehidupan.
Dasar
kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bias
mempertahankan hidupnya. Peran perawat yang utama adalah memenuhi kebutuhan
dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan bagi diri sendiri serta kliennya,
meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa
dampak terhadap perubahan system dalam individu (biologis, intelektual,
emosional, social, spiritual, ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi).
Pengetahuan tentang kebutuhan
manusia dapat membantu perawat dalam berbagai hal. Kebutuhan dasar manusia
adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang
penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut
Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan
antara kebutuhan dasar manusia pada saat
memberikan perawatan.
Manusia sebagai bagian integral
yang berintegrasi satu sama lainnya dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar
(fisiologis,keamanan,kasih sayang,harga diri dan aktualisasi diri). Setiap
kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari
perubahan dari setiap komponen system. Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam
perilakunya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat
kepuasan klien.
Beberapa
ahli mengemukakan teori tentang model kebutuhan dasar manusia seperti Abraham
Maslow, Virginia Henderson, Watson, King, Martha E. Rogers, Johnson, Sister
Calista Roy.Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang. Jika
seseorang sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan
akan menikmati kesejahteraan serta bebas untuk berkembang menuju potensi kebutuhan
yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses pemenhan kebutuhan itu terganggu,
akan timbul suatu kondisi patologis.
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut
Maslow meliputi lima kategori kebutuhan dasar, yakni sebagai berikut :
1) Kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan
fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang yang
beberapa kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya
untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu.
Misalnya,
seorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan cinta biasanya akan mencari
makanan terlebih dahulu daripada mencari cinta.
Kebutuhan
fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan
macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas,
kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi urin
dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan
temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting untuk mempertahankan kebutuhan
tersebut guna kelangsungan umat manusia.
2) Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman
(Safety and Security Needs)
Kebutuhan
keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan dan rasa aman dari
berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan ini meliputi
kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi,
bebas dari rasa takut dan cemas, serta bebas dari ancaman keselamatan dan
psikologi pada pengalaman yang baru atau tidak dikenal.
3) Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki
(Love and Belonging Needs
Kebutuhan ini
meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan dimiliki dan hubungan yang
berarti dengan orang lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat tempat atau
diakui dalam keluarga, kelompok dan lingkungan sosialnya.
4) Kebutuhan Harga Diri (Self Esteen Need)
Kebutuhan ini
meliputi perasaan tidak bergantung pada orang lain, kompeten, serta penghargaan
terhadap diri sendiri dan orang lain.
5) Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need for Self
Actualization)
Kebutuhan ini
meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik (mengenal dan memahami
potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri – sendiri, tidak emosional,
mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta mempunyai kepercayaan diri yang
tinggi dan sebagainya.
Dengan
mengetahui konsep kebutuhan dasar menurut Maslow, kita perlu memahami bahwa
:
1. Manusia senantiasa
berkembang, sehingga dapat mencapai potensi diri yang maksimal.
2. Kebutuhan pada
tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan baik sampai kebutuhan di bawahnya terpenuhi.
3. Jika kebutuhan
dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya akan muncul sesuatu
kondisi patologis.
4. Setiap orang
mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan setiap kebutuhan tersebut dimodifikasi
sesuai dengan budaya masing.
5. Setiap orang
memenuhi kebutuhan dasarnya menurut prioritas.
6. Walaupu kebutuhan
pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa kebutuhan sifatnya dapat ditunda.
7. Kegagalan dalam
memenuhi kebutuhan menyebabkan ketidakseimbangan homeostasis. Lebih lanjut
kondisi ini dapat menimbulkan penyakit.
8. Kebutuhan dapat
menyebabkan seseorang berpikir dan bergerak memenuhinya. Ini disebabkan oleh
rangsangan yang berasal dari faktor eksternal dan internal.
9. Seseorang dapat
merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat berespon melalui berbagai cara.
10. Kebutuhan dasar
sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan
mempengaruhi kebutuhan lainnya.
Ø
Kebutuhan
Aktualisasi Diri
Ø
Kebutuhan
Harga Diri
Ø
Kebutuhan
Rasa Cinta, Memiliki dan Dimiliki
Ø
Kebutuhan
Rasa Aman
Ø
Kebutuhan
fisiologis
Untuk
beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi, kebutuhan dasar di bawahny
harus terpenuhi dulu. Artinya, terdapat sesuatu jenjang kebutuhan yang “lebih
penting” yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi. Sebagai
contoh, jika kebutuhan fisiologis seseorang seperti makan, cairan, istirahat,
dan lain sebagainya belum terpenuhi, tidak mungkin baginya untuk memenuhi
kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan kebutuhan yang
pertama.
B. Virginia Henderson
Teori
Virginia Handerson (Hammer dan
Henderson, 1955) mengcangkup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Handerson
(1964) mendefinisikan:
Membantu
individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki
kon-stribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. dimana individu tersebut
akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan , kemauan,
dan pengetahuan yang di butuhkan . dan hal ini dilakukan dengan cara membantu
mendapatkan kembali kemadiriannya secepat mungkin.
Kebutuhan
berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar henderson , memberikan
kerangka kerja dalam melakukan asuhan kebidanan (Henderson, 1966):
1. Bernapas secara normal
2. Makan dan minum cukup
3. Eliminasi
4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang
dikehendaki
5. Istirahat dan tidur
6. Memilih cara berpakian ; berpakian dan
melepas pakian
7. Mempertahankan temperatur
tubuh dalam rentang normal
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
9. Menghindari bahaya dari lingkungan
10. Berkomukasi dengan orang lain
11. Beribadah menurut keyakinan
12. Bekerja yang menjajikan prestasi
13. Bermain dan berpatisipasi dalam bentuk rekreasi
14. Belajar, menggali atau memuaskan rasa
keingintahuan yang mengacu pada perkembangan dan kesehatan normal
C. Watson
Filosofi
Watson tentang asuhan keperawatan (1979,1985,1988) berupaya untuk
mendifinisikan hasil dari aktivitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek
humanistik dari kehidupan ( Watson 1979;marriner-Tomey,1994). Tindakan bidan mengacu
langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia.
Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan kesehatan serta
pencegahan terjadinya penyakit.
Model Watson meliputi proses asuhan kebidanan,
pemberian bantuan bagi klien dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan atau
mencapai kematian yang damai. keperawatan
berkaitan dengan proses kebidanan manusia. Perawatan manusia membutuhkan
perawat yang memahami perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual ataupun yang potensial,
kebutuhan manusia dan bagaimana merespon terhadap orang lain dan memahami kekurangan dan kelebihan klien dan keluarganya ,
sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri. Selain itu bidan memberikan
kenyamanan dan perhatian serta empati
pada klien dan keluargannya. Asuhan kebidanan tergambar pada seluruh faktor-faktor
yang digunakan oleh bidan dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien (
Watson, 1987).
D. King
Manusia
merupakan individu reaktifan yang dapat bereaksi terhadap situasi, orang dan
objek tertentu. Sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, manusia tidak
terlepas dari kejadian masa lalu dan masa sekarang yang akan berpengaruh
terhadap masa depannya. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup bersamaorang lain
dan berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan dasar
manusia di bagi menjadi tiga yaitu.
1. Kebutuhan akan informasi kesehatan
2. Kebutuhan akan pencegahan penyakit
3. Kebutuhan akan perawat ketika sakit.
E. Martha E. Rogers
Manusia
merupakan satu kesatuan yang utuh serta memiliki sifat dan karakter yang
berbeda. Manusia selalu berinteraksi dengan limgkungan dan memengaruhi satu
sama lain. Dalam proses kehidupannya, manusia diciptakan dengan karakteristik
dan keunikannya masing- masing. Dengan kata lain, setiap individu berbeda satu
dengan yang lain. Konsep Martha E. Rogers ini di kenal dengan konsep manusia sebagai
unit.
F. Jhonson
Jhonson
mengungkap pandangannya dengan menggunakan pendekatan sistem perilaku. Dalam
pendekatan ini, individu di pandang sebagai sistem prilaku yang selalu ingin
mencapai keseimbangan dan stabilita, baik dalam lingkungan internalmaupun eksternal.
Individu juga memiliki keinginan untuk mengatur dan menyesuaikan dirinya
terhadap pengaruh yang timbul.
G. Sister Calista Roy
Menurut Roy, manusia sebagai
individu dapat meningkatkan kesehatannya dengan mempertahankan perilaku yang
adaptif dan mengubah perilaku maladaptif. Sebagai makhluk biopsikososial,
manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk mencapai keseimbangn
atau homeostasis, manusia harus beradaptasu dengan perubahan yang terjadi.
Adaptasi tersebut dilakukan dengan stimulasi fokal, stimulasi konstektual dan
stimulasi residual. Dalam proses penyesuaian diri, individu harung meningkatkan
energinya agar mampu mencapai tujuan berupa kelangsungan hidup, perkembangan,
reproduksi serta keunggulan. Dengan demikian, individu memiliki tujuan untuk
meningkatkan respon adaptif. Karenanya, Roy secara ringkas berpendapat bahwa
individu sebagai makhluk biopsikososio-spiritual yang merupakan satu kesatuan
yang utuh, memiliki mekanisme untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan
yang terjadi melalui interaksi yang dilakukan terhadap perubahan lingkungan
tersebut.
Ø
KARAKTERISTIK
SESEORANG YANG KEBUTUHAN DASARNYA TERPENUHI
Manusia dan kebutuhannya
senantiasa berubah dan berkembang. Jika seseorang sudah bisa memenuhi salah
satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan akan menikmati kesejahteraan serta
bebas untuk berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya,
jika proses pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul suatu kondisi
patologis. Dalam konteks homeostasi, suatu persoalan atau masalah dapat di rumuskan
sebagai hal yang menghalangi terpenuhinya kebutuhan, dan kondisi tersebut lebih
lanjut dapat mengancam homeostasis fisiologis maupun psikologis seseorang.
Ø
PENERAPAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DALAM PRAKTEK
KEMANUSIAN.
Pengetahuan
tentang kebutuhan manusia dapat membantu perawat dalam berbagai hal ; pertama,
membantu perawat memahami dirinya sendiri mereka dapat mencapai kebutuhan
personal diluar situasi klien. Kedua, dengan memahami kebutuhan manusia bidan
dapat memahami perilaku orang lain dengan lebih baik. Ketiga, pengetahuan
tentang kebutuhan dasar dapat memberikan kerangka kerja untuk diaplikasikan
dalam proses keperawatan pada tingkat individu dan keluarga.
Daftar Pustaka
Alimul,aziz.2006.Pengantar
Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:Salemba Medika.
Perry,potter.2005.Buku
Ajar Fundamental Kebidanan vol.1.Jakarta:EGC.
Tarwoto.2006.Kebutuhan Dasar
Manusia dan Proses Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika.
Iqbal Mubarak, Wahit.2007.Kebutuhan Dasar
Manusia.Jakarta:EGC.
Varney Helen,dkk.Buku Ajar Kebidanaan.(Buku
kedokteran).Jakarta: EGC.2006
Febriyanti.2011.kebutuhan
Dasar Kebidanan.Jatim,Tgl 26 septeber 2014,10.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar